Jumat, 23 Oktober 2020

Peran Guru Inovatif.id dalam Meningkatkan Mutu Kualitas Pengajaran Guru dan Pendidikan Indonesia

 Peran Guru Inovatif dalam Meningkatkan Mutu Kualitas Pengajaran Guru dan Pendidikan Indonesia





Guru Merangkap Orang tua

Mengajar secara online tentu menimbulkan persoalan-persoalan baru yang sebelumnya tidak pernah muncul. Para guru juga harus memutar otak agar kegiatan belajar dan mengajar berjalan secara efektif. Belum lagi kendala infrastruktur dan teknologi membuat adanya kesenjangan pendidikan. belum tugas rangkap sebagai orang tua dirumah yang harus mengawasi anak sendiri mengikuti PJJ.

Sebut saja keluhan siswa yang tidak punya kuota. Ada juga siswa yang harus bergantian handphone dengan kakak atau orangtua, hingga siswa yang tidak mengumpulkan tugas. Ada juga siswa yang tidak punya handphone sehingga sulit mengikuti PJJ. Kalau saya sendiri harus bergantian Mengajar PJJ dan mengawasi anak sendiri melakukan PJJ.

Kendala lainnya terkait jaringan internet. Mempertemukan guru dan murid dalam belajar secara online tentu saja membutuhkan koneksi internet. Jaringan internet yang tidak stabil akan menghambat kemampuan performa siswa dalam menyelesaikan tugas. 

Kondisi yang sama juga pastinya dialami guru sehingga membuat penilaian tugas jadi agak lama. Buruknya jaringan internet juga menyebabkan percakapan terputus hingga tatap muka secara virtual yang mengubah tatap muka menjadi tatap layar. (Di kota saja begini, bagaimana di daerah lain yang fasilitas dan infrastrukturnya kurang memadai?).  Kondisi ini juga dialami oleh saya sebagai guru dan orang yang punya anak.

Untuk persoalan ini, pihak sekolah sudah melakukan pemetaan. Kelompok A untuk keluarga yang masing-masing anaknya memilili hp sendiri dengan fasilitas internet. Kelompok B untuk siswa yang harus bergantian handphone dengan adik atau kakaknya atau orangtuanya. Kelompok C yang tidak punya sama sekali handphone, tapi ini jumlahnya sangat sedikit. Dari pemetaan ini pihak sekolah bisa menentukan skenario pembelajaran yang tepat.

Dengan belajar di rumah, tentunya fungsi pengawasan dari guru berkurang. Beberapa anak mungkin kerap mencuri waktu melakukan kegiatan yang lain, sehingga tidak fokus mengerjakan tugas. Jadi peran orangtua sangat penting untuk mendampingi dan mengawasi anaknya belajar. (Bagaimana dengan yang orangtuanya bekerja, siapa yang mengawasi ya?). dengan kondisi ini juga saya harus bisa membagi waktu antara PJJ dan Mengawasi anak sendiri. dan melakukan home visit 

Wali murid mengakui memberikan materi belajar secara online lebih sulit daripada tatap muka di kelas. Guru merasa kesulitan mengajak para siswanya untuk aktif, komunikatif bahkan di ruang diskusi yang sengaja diadakan. Sementara bagi siswa, kendala belajar melalui online membutuhkan daya tangkap yang cepat.

Baginya, pendidikan bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja. Guru harus mengerti kondisi seluruh siswanya. Artinya, seorang guru mempunyai beban moril, apakah materi yang disampaikan benar-benar tersampaikan pada siswa atau tidak.

Persoalan lainnya terkait terbatasnya memori handphone/laptop/komputer. Mengirimkan tugas yang difoto atau video melalui perangkat gadget jelas akan membuat memori penuh. Dalam satu hari saja ada 3 mata pelajaran. Bisa dibayangkan jika setiap hari tugas dikirim. Tak jarang "keluhan" datang dari hp/laptop yang hank. Belum lagi saat memeriksa tugas para siswa dari handphone yang bisa menguras energi, pikiran, dan waktu..

Keberhasilan pembelajaran jarak jauh memang tidak lepas dari peran orangtua, guru, sekolah, dan murid. Karenanya, semua pihak harus bisa saling bersinergi demi kebaikan bersama. 

Bagi saya, era new normal menjadi kesempatan saya sebagai orangtua untuk mengenal segala potensi anak. Sebisa mungkin tetap fokus pada pemenuhan hak anak dan membentuk karakter positif pada anak menjadi anak yang lebih disiplin dan bertanggungjawab. Tanpa harus meninggalkan Tugas sebagai pengajar.ini hanya sebuah ceritera kecil ku. ditenga tengah mengajar PJJ.

materi dari Kompasiana

Terimakasih

@Guruinovatif.id #Hafecs #Guruinovatif #GuruBelajarBersamaGuruInovatif #GuruBelajarBersamaHafecs

bravo GuruInovatif



https://hafecs.id/lombablog/https://hafecs.id/lombablog/

Senin, 16 Maret 2020

TUGAS PJOK POLA HIDUP SEHAT MEMUTUS MATA RANTAI VIRUS CORONA KLS IX-A SEMESTER GENAP

Cantumkan Judul di atas , Nama dan Kelas Pada kolom kometar

TUGAS PJOK POLA HIDUP SEHAT MEMUTUS MATA RANTAI VIRUS CORONA KLS IX-B SEMESTER GENAP

Cantumkan judul di atas , nama dan kelas pada kolom komentar

TUGAS PJOK POLA HIDUP SEHAT MEMUTUS MATA RANTAI VIRUS CORONA KLS IX-C SEMESTER GENAP

Cantumkan judul di atas , Nama dan Kelas Pada kolom kometar

TUGAS PJOK POLA HIDUP SEHAT MEMUTUS MATA RANTAI VIRUS CORONA KLS IX-D SEMESTER GENAP

Cantumkan Judul di atas, Nama dan kelas pada kolom komentar

TUGAS PJOK POLA HIDUP SEHAT MEMUTUS MATA RANTAI VIRUS CORONA KLS IX-E SEMESTER GENAP

Cantumkan Judul di atas, Nama dan Kelas pada kolom komentar

TUGAS PJOK POLA HIDUP SEHAT MEMUTUS MATA RANTAI VIRUS CORONA KLS IX-F SEMESTER GENAP

Cantumkan Judul diatas, Nama dan Kelas

TUGAS PJOK POLA HIDUP SEHAT MEMUTUS MATA RANTAI VIRUS CORONA KLS VIII-A SEMESTER GENAP

Cantumkan Judul di atas Nama dan Kelas

TUGAS PJOK POLA HIDUP SEHAT MEMUTUS MATA RANTAI VIRUS CORONA KLS VIII-B SEMESTER GENAP

Cantumkan Judul diatas Nama dan kls pda kolom komentar

TUGAS PJOK POLA HIDUP SEHAT MEMUTUS MATA RANTAI VIRUS CORONA KLS VIII-C SEMESTER GENAP

Cantumkan judul diatas  Nama dan kls

LDKP OSIS

LDKP OSIS
MEJENG BERSAMA PENGURUS BARU YANG AKAN DI GOJLOK

5 Tipe Karyawan di Kantor Kita

Monday, October 17, 2005

5 Tipe Karyawan di Kantor Kita

Pengklasifikasian karyawan dan pejabat kantor ini didekati dengan istilah hukum yang digunakan dalam agama Islam. Pendekatan ini samasekali bukan untuk mencampuradukkan atau merendahkan nilai istilah hukum tersebut, melainkan hanya sekedar guna mempermudah pemahaman kita karenamakna dari istilah hukum tersebut sangat sederhana dan akrab bagi kita. Mudah-mudahan bisa jadi cara yang praktis untuk mengukur dan menilai diri sendiri.
(Ide dasar ini diambil dari pendapat Emha Ainun Najib)
1. Karyawan / Pejabat "Wajib"
Tipe karyawan atau pejabat wajib ini memiliki ciri : keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
Dia sangat disukai karena pribadinya sangat mengesankan, wajahnya yang selalu bersih, cerah dengan senyum tulus yang dapat membahagiaan siapapun yang berjumpa dengannya.
Tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya, bahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk bagi hati yang gersang, penuntun bagi yang tersesat, perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.
Akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang meraskan bahagia dan senang dengankehadirannya, dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat orang lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan keberadaannya
2. Karyawan / Pejabat "Sunnah"
Ciri dari karyawan/pejabat tipe ini adalah : kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya tidak terasa kehilangan.
Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian yang telah diuraikan, berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan hanya saja ketika tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak begitu mendalam.
Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya dengan tulus dan sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya ke golongan yang lebih atas, yang lebih utama.
3. Karyawan / Pejabat "Mubah"
Ciri khas karyawan atau pejabat tipe ini adalah : ada dan tiadanya sama saja.
Sungguh menyedihkan memang menjadi manusia mubadzir seperti ini, kehadirannya tak membawa arti apapun baik manfaat maupun mudharat, dan kepergiannya pun tak terasa kehilangan.
Karyawan tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi, asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan, perbaikan dan hal produktiflainnya. Sehingga kehidupannya pun tidak menarik, datar-datar saja.
Sungguh menyedihkan memang jika hidup yang sekali-kalinya ini tak bermakna. Harus segera dipelajarilatar belakang dan penyebabnya, andaikata bisa dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja, mudah-mudahan bisa meningkat semangatnya.
4. Karyawan / Pejabat "Makruh"
Ciri dari karyawan dan pejabat kelompok ini adalah : adanya menimbulkan masalah tiadanya tidak menjadi masalah.
Bila dia ada di kantor akan mengganggu kinerja dan suasana walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat suasana tidak nyaman dan kenyamanan kerjaserta kinerja yang baik dapat terwujud bila ia tidak ada.
Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaan selain tidak tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu kinerja karyawan lainnya.
5. Karyawan / Pejabat "Haram"
Ciri khas dari kelompok ini adalah : kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan.
Orang tipe ini adalah manusia termalang dan terhina karena sangat dirindukan "ketiadaannya". Tentu saja semua ini adalah karena buah perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya sendiri.
Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis yang bisa menjalar. Sering memfinah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas ujungnya, bukan menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat masalah. Pendek kata di adalah "trouble maker".
Silahkan anda renungkan, kita termasuk kategori yang mana...?
Semoga semua ini menjadi bahan renungan agar hidup yang hanya sekali ini kita bisa merobah diri dan mempersembahkan yang terbaik dan yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat nanti. Jadilah manusia yang "wajib ada". Semoga!
Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info